Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub - PART 5


Hi Fellas! Ini adalah kelanjutan dari Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub - PART 4. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang bagaimana cara mengupload code program ke GitHub dan Proses mengkoneksikan hosting Microsoft Azure dengan project pada GitHub.


Seperti yang kita ketahui, GitHub dapat dikatakan sebagai “social media” nya para programmer dan developer dalam berbagi code program dan project. Disini kita dapat share code program ke orang lain dan menyimpannya dalam cloud sehingga mengurangi resiko kehilangan data code program dan project. Keuntungan lainnya adalah project dalam GitHub dapat langsung di deploy pada Microsoft Azure, sehingga tidak perlu menggunakan FTP client dalam mengupload code kita pada Web Apps Azure. Dengan mengkoneksikan project GitHub pada Azure dapat memudahkan proses develop nya, jika kita merubah code pada project GitHub akan langsung otomatis terjadi perubahan juga padz Web Apps yang telah di deploy. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam proses upload code ke GitHub dan mengkoneksikan pada Microsoft Azure :

1. Buka GitHub pada Web Browser di : https://github.com/

2. Lakukan registrasi dan login sehingga muncul tampilan awal. Lalu klik “New Repository” di pojok kanan bawah untuk membuat repository atau project baru

3. Kemudian isi nama repository dengan E-MEUBEL, isi description sesuai dengan keinginan. Description ini membantu orang lain memahami apa isi repository kita. Untuk hak akses kita pilih publik agar orang lain dapat melihat dan ikut berpartisipasi dalam mengembangkan code program dan saling berbagi ilmu. Lalu centang “Initialize this repository with a README” dan klik Create Repository


4. Jika sukses maka akan tampil halaman seperti berikut :

5. Di dalam postingan saya sebelumnya saya telah membagikan source code project E-MEUBEL ini yang dapat teman-teman kembangkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Nah semua file tersebut silahkan upload disini dengan klik Upload files. Apabila ingin menambah folder cukup klik New File lalu ketik apa nama foldernya dan ketik “/” lalu buat file apapun dan klik “Commit new file” agar folder dapat dibuat, karena jika isi folder kosong maka folder akan otomatis terhapus.

6. Berikut adalah tampilan saat semua file project telah diupload dengan lengkap

7. Setelah itu kita buka Web Apps yang telah kita deploy pada Azure

8. Kemudian pada Settings pilih ”Deployment Source”, lalu klik “Choose Source” untuk memilih source project code program kita. Pilih GitHub

9. Setelah itu isi authorization dengan akun GitHub kita, pilih project pada akun GitHub kita, untuk branch biarkan saja master, performance test tidak perlu di konfigurasi. Lalu klik OK.

10. Setelah itu kembali ke Settings dan klik “Application Settings”. Pada Application Settings berisi segala konfigurasi Web Apps. Scroll ke bawah, cari Default Documents dan pilih index.php sebagai default documents karena index.php adalah halaman awal yang akan di panggil Web Apps ketika dijalankan pertama kali, kemudian klik Save.

11. Apabila semua tahap telah selesai terlewati sekarang coba kita buka Web Apps kita, apakah telah berjalan sesuai dengan keinginan seperti berikut :

Selamat teman-teman, kini semua tahapan dalam Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub telah selesai. Web Apps yang telah kita buat telah sukses deploy pada Azure dengan source GitHub. Demikianlah akhir dari tutorial yang panjang ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila teman-teman mengalami kesulitan atau ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar di field komentar bawah. Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, tetap semangat dengan Microsoft, so Stay Tuned and Keep Coding! ;)

Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub - PART 4

Hi Fellas! Ini adalah kelanjutan dari Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub - PART 3. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang bagaimana cara mengkoneksikan database MySql pada Microsoft Azure.

Sebelumnya teman-teman pasti sudah memahami bagaimana cara deploy Web Apps dalam Azure. Jika masih belum mengerti silahkan baca tutorial pada postingan saya yang sebelumnya. Nah, didalam Web Apps tersebut tentunya membutuhkan database yang terkoneksi dengan Azure juga agar code program dalam membangun Web Apps tersebut dapat berjalan dengan baik saat di deploy. Untuk para developer dan programmer tidak perlu cemas karena Azure juga menyediakan hosting untuk database MySql. Untuk mengetahui bagaimana cara mengkoneksikan database MySql kita pada Microsoft Azure silahkan simak tutorial berikut :

1. Buka Microsoft Azure pada web browser di https://portal.azure.com

2. Kemudian Klik New dan pilih Data + Storage


3. Pada kumpulan data storage tersebut pilih MySQL Database


4. Kemudian isi field yang tersedia. Untuk nama database isi dengan nama database yang ingin dikoneksikan dengan Web Apps yang pada hal ini menggunakan database emebel. Subscription pilih Dreamspark. Resource group silahkan buat baru dengan nama emebel. Untuk Location pilih dengan lokasi yang paling dekat. Pricing Tier saya menggunakan Mercury, yaitu paket Free dengan space sebesar 20MB. Legal Terms pilih purchase. Setelah semua selesai Klik Create dan tunggu sampai proses deployment sukses.




5. Setelah proses deployment sukses kita dapat mengeceknya di All Resource apakah sudah sukses dibuat databasenya.



6. Setelah itu kita klik database MySQL e-mebel yang telah kita buat, maka akan tampil setting sebagai berikut



7. Langkah selanjutnya adalah kita klik Properties dan akan tampil informasi hostname, username dan password dari hosting database kita.


8. Copy kan hostname, username dan password ini kedalam code program kita pada file koneksi.php sehingga kita dapat menghosting database kita secara online melalui Microsoft Azure.
9. Kemudian yang kita butuhkan adalah aplikasi untuk mengupload dan remote database kita melalui koneksi tersebut. Aplikasi yang saya gunakan adalah MySQL-Front yang dapat teman-teman download di internet lalu kemudian install dan jalankan.
10. Ini adalah tampilan awal aplikasi My-SQL Front.


11. Klik new untuk membuat koneksi baru. Kemudian isi name dengan nama database kita, koneksi hostnya copy dari host database Azure tadi. Portnya isi 3306. Connection Type isi Built-in. Untuk Login Information isi username dan password dengan copy dari host database Azure tadi. Database nya klik kotak disamping field tersebut dan pilih e-mebel lalu klik OK.



12. Setelah sukses maka akan tampil halaman awal. Sekarang kita akan mengupload file database e-mebel.sql, caranya adalah klik kanan pada database e-mebel, pilih import dan klik SQL File lalu pilih database e-mebel.sql dan klik OK.


13. Jika sudah sukses maka akan tampil apa isi dari database kita sesuai dengan yang telah kita buat pada postingan sebelumnya.


Nah itu adalah bagaimana cara mengkoneksikan database MySql pada Microsoft Azure. Apabila teman-teman mengalami kesulitan atau ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar di bawah ini. Terimakasih telah berkunjung, setelah ini kita akan lanjutkan pada tahap selanjutnya, so Stay Tuned and Keep Coding! ;)

Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub - PART 3



Hi Fellas! Ini adalah kelanjutan dari Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub - PART 2. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang bagaimana Proses coding Web Apps (E-Commerce) E-Meubel.

Struktur code Web Apps ini adalah struktural dengan tampilan yang responsif menggunakan bootstrap. Bahasa yang digunakan adalah HTML5, PHP 5.4, javascript dan css. Untuk code editornya saya menggunakan aplikasi Sublime, databasenya menggunakan MySql dan web service nya menggunakan Apache yang di atur dalam XAMPP. Untuk menjelaskan setiap fungsi dan sintaks akan memakan waktu yang cukup panjang, untuk itu yang saya bagikan adalah fungsi-fungsi penting dan penjelasan secara umum dan keseluruhan code program. Di akhir tutorial akan saya bagi link untuk mendownload project ini dengan semua code program agar teman-teman dapat mencoba dan mengutak-atik dengan mandiri dan lebih leluasa. Nah, untuk lebih memahami bagaimana prosesnya silahkan simak tutorial berikut :

1. Buat file .php pada code editor masing-masing. Pada kesempatan kali ini saya menggunakan Sublime. Masukkan file php tersebut dalam folder E-MEUBEL yang telah kita buat sebelumnya dalam htdocs.

2. Kebutuhan bootstrap sudah saya sediakan untuk di download di akhir tutorial ini.

3. Pertama kita buat file .php dan beri nama koneksi.php, isi dari file ini adalah untuk menyambungkan project kita dengan database e-mebel yang telah kita buat di posting sebelumnya. Sintaksnya adalah sebagai berikut :

<?php
$host="localhost";
$username="root";
$password="";
$database="e-mebel";
$connect=mysql_connect($host,$username,$password)or die ("Gagalterkoneksi");
$koneksi=mysql_select_db($database,$connect)or die("Gagal terkoneksi ke database");
?>


4. Kemudian kita buat file index.php yang akan menjadi tampilan awal saat kita mengakses Web Apps kita. Pada index.php sangat kompleks yang tidak mungkin dijelaskan secara detail setiap maksud dari setiap variabel yang ada didalamnya. Saya akan menjelaskan garis besar dari isi index.php yaitu :
a. Memanggil koneksi.php, untuk terkoneksi dengan database, jika tidak terkoneksi maka index.php tidak dapat tampil
b. Terdapat sintaks bootstrap agar tampilan menjadi responsif dan dapat tampil secara prima pada ukuran layar berapapun.
c. Membuat menu yang masing-masing mempunyai link ke halaman masing-masing.
d. Menampilkan produk yang ditawarkan kepada pembeli.

5. Selanjutnya kita buat file register.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik menu register untuk mendaftar pada E-MEUBEL sebagai pembeli. Untuk Suplier dapat langsung menghubungi admin untuk mendaftar karena admin harus memvalidasi suplier terlebih dahulu, hal ini demi keamanan transaksi, sehingga admin harus memastikan terlebih dahulu suplier tersebut sangat terpercaya. Didalam register.php terdapat form yang berisi identitas diri yang wajib dilengkapi untuk mendaftar menjadi member.

6. Berikutnya kita buat file cek-daftar.php yang berfungsi untuk memasukkan data dari register.php ke dalam database e-mebel. Akan tampil pemberitahuan apabila username telah digunakan. Password yang didaftarkan akan menggunakan md5 agar keamanan dan kerahasiaan password pengguna dapat terjaga dengan baik. Apabila sukses akan ditampilkan halaman index.php.

7. Kemudian kita buat file login.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik menu login. Disini kita memasukkan username dan password yang telah kita daftarkan pada menu register untuk dapat melakukan order produk.

8. Langkah selanjutnya adalah kita buat file cek-login.php yang berfungsi melakukan cek apakah username dan password yang di input kan sesuai dengan database dan dilakukan cek user tersebut pada database hak aksesnya sebagai admin, pembeli atau suplier. Akan tampil pemberitahuan apabila username/password yang diinputkan salah. Jika berhasil akan masuk ke halaman index.php.

9. Berikutnya kita buat file detail.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik produk mana yang akan kita beli. Dihalaman ini kita dapat melihat detail produk dan tombol “Buy Now” untuk membeli barang tersebut. Kita juga dapat memasukkan komentar terhadap produk tersebut dengan mengisi field komentar di bawah detail produk tersebut. Ketika kita klik tombol “Buy Now” tersebut, akan langsung diproses pada cek-transaksi.php. Ketika kita post komentar akan langsung di proses pada cek-komentar.php.

10. Lalu kita buat file cek-komentar.php yang berfungsi untuk menyimpan data komentar ke database dan menampilkannya pada halaman detail.php produk yang dikomentari.

11. Kemudian kita buat file cek-transaksi.php yang berfungsi untuk memasukkan data ke dalam database dan menampilkan tabel transaksi kita pada cart.php.

12. Selanjutnya kita buat file cart.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik “Buy Now” pada produk yang ingin kita beli atau logo keranjang pada menu. Cart ini berisi wish list produk apa saja yang kita ingin beli, berisi tabel transaksi produk, untuk membelinya dapat klik “order” jika ingin membatalkan klik “batal” yang akan diproses pada delete-order.php. Pada saat klik “order” akan tampil nama penerima dan alamat penerima yang harus diisi dan input foto hasil bukti transfer bank yang kemudian akan langsung diproses pada cek-order.php. Data inilah yang nanti akan divalidasi oleh admin dan dilakukan pengiriman produk.

13. Setelah itu kita buat file delete-order.php yang berfungsi memproses ketika kita klik batal pada transaksi cart.php. Pada file ini berisi penghapusan order tersebut dari database.

14. Berikutnya kita buat file cek-order.php yang berfungsi untuk menyimpan data order yang telah diinputkan user kedalam database e-mebel, agar admin mengetahui apakah order sudah dilakukan proses transfer oleh pembeli, yang selanjutnya akan tampil halaman cart.php dengan menampilkan order telah selesai dan menunggu konfirmasi dari admin.

15. Lalu kita buat file about.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik about pada menu. Halaman about ini menampilkan informasi tentang apa itu E-MEUBEL, bagaimana cara order, keuntungan berbelanja di E-MEUBEL dan siapa saja tim dari E-MEUBEL. Ini sangat penting agar pembeli tahu bagaimana cara berbelanja di E-MEUBEL dan mengetahui keuntungan dan keamanannya.

16. Kemudian kita buat file gallery.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik Commodity pada menu. Pada halaman ini berisi produk-produk apa saja yang ditawarkan E-MEUBEL.

17. Selanjutnya kita buat file contact.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik Contact pada menu. Pada halaman ini berisi informasi lokasi toko offline dengan memanfaatkan API pada Google Maps dan kotak saran kepada admin tentang kritik atau masukan yang ingin ditambahkan pembeli.

18. Berikutnya kita buat file myprofile.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik Profile pada menu. Pada halaman ini berisi informasi tentang profil pengguna setelah login. Disini kita juga dapat melakukan update profile apabila kita ingin merubah dan mengupdate profil kita.

19. Lalu kita buat file orderan.php yang berfungsi sebagai halaman yang tampil disaat kita klik Orderan pada menu apabila kita login sebagai suplier. Pada halaman ini berisi informasi tentang order yang dilakukan pembeli pada produk suplier tersebut, sehingga suplier mengetahui transaksi produknya.

20. Yang terakhir adalah kita buat file logout.php yang berfungsi sebagai fungsi logout ketika kita klik logout pada menu, sehingga kita keluar dari sistem dan menjadi guest. Setelah klik logout kita akan kembali ke halaman index.php.

21. Untuk panel admin berisi fungsi-fungsi seperti CRUD (Create, Replace, Update, Delete) pada user dan produk serta untuk memvalidasi transaksi yang dilakukan pembeli.

Teman-teman tidak perlu khawatir, saya sudah menyiapkan link download project ini agar teman-teman dapat semakin paham dan eksplor dalam mengembangkan project ini kedepannya. File nya dapat di download di : https://www.dropbox.com/s/1h5r5jx4lt35m7e/E-MEUBEL-master.zip?dl=0 ataupun pada GitHub di : https://github.com/rakakurnian/E-MEUBEL

Sekian tutorial tentang bagaimana Proses coding Web Apps (E-Commerce) E-Meubel ini. Untuk tahap selanjutnya silahkan lihat pada proses selanjutnya pada blog ini. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar di bawah ini. Terimakasih sudah mampir, so Stay Tuned and Keep Coding! ;)

Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub - PART 2

Hi Fellas! Ini adalah kelanjutan dari Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub - PART 1. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang bagaimana Proses membuat database Web Apps (E-Commerce). E-Commerce ini saya beri nama E-Meubel agar mudah diingat.

Database E-MEUBEL menggunakan MySql dan web service nya menggunakan Apache yang di atur dalam XAMPP. Nah, untuk lebih memahami bagaimana prosesnya silahkan simak tutorial berikut :
1. Buka aplikasi XAMPP dan nyalakan web service Apache dan MySql pada XAMPP.


2. Sekarang kita akan membuat database untuk project kita.
3. Pada browser ketikkan localhost/phpmyadmin pada kolom search lalu tekan enter. Akan muncul tampilan localhost


4. Setelah itu pada pojok kiri atas terdapat tulisan “New”. Klik “New” tersebut untuk membuat database baru.
5. Ketikkan nama database nya e-mebel lalu klik create


6. Untuk kebutuhan dalam project ini, kita membutuhkan 5 tabel yaitu : user, transaksi, suplier, produk dan komentar.

7. Untuk membuat table cukup isi pada Create table dengan nama tabel dan jumlah kolom yang dibutuhkan lalu klik Go.

8. Akan tampil field yang dapat kita isi seperti berikut

9. Pada tabel user kita memerlukan 7 kolom yang akan kita isi yaitu username, password, email, nama_lengkap, alamat, avatar dan level. Untuk tipe data, null dan primary key dapat dilihat pada structure berikut yang dapat dilihat setelah save table :


Tabel user berfungsi menyimpan data-data pengguna sistem E-Meubel.
10. Selanjutnya kita lakukan hal yang sama pada 4 sisa tabel berikutnya dengan cara yang sama. Perbedaannya adalah nama kolom, tipe data, null dan primary key nya saja, tetapi basic pembuatan adalah sama seperti contoh di atas.

11. Berikutnya kita buat tabel transaksi dengan structure seperti berikut :


Pada kolom id_transaksi kita menggunakan Extra AUTO_INCREMENT agar setiap transaksi mempunyai id yang berbeda. Nantinya setiap transaksi akan mempunyai id yang otomatis nilainya bertambah 1. Hal ini penting mengingat id_transaksi merupakan primary key yang merupakan kunci sehingga sangat dihindarkan dalam terjadinya nilai id yang ganda yang akan berpengaruh pada proses query kedepannya. Tabel transaksi akan menyimpan segala kebutuhan transaksi produk dalam sistem E-Meubel.
12. Selanjutnya kita buat tabel suplier dengan structure sebagai berikut :



Tabel Suplier berfungsi menyimpan data suplier yang tergabung dalam sistem E-Meubel. Mereka lah yang menjual produk nya kepada konsumen melalui E-Meubel.
13. Kemudian kita buat tabel produk dengan structure sebagai berikut :



Tabel produk berfungsi untuk menyimpan data-data yang terkait dengan produk yang dijual pada sistem E-Meubel.
14. Yang terakhir adalah kita buat tabel komentar dengan structure sebagai berikut :


Tabel komentar berfungsi untuk menyimpan data komentar user terhadap suatu produk yang ada di E-Meubel.
15. Nah itu adalah tutorial membuat database untuk project E-MEUBEL. Database ini nantinya yang akan dihubungkan dengan code program agar dapat digunakan sebagai media penyimpanan data sistem.
16. Teman-teman yang ingin mendapatkan file .sql nya dapat langsung download di sini : https://www.dropbox.com/s/wbxlckfm10jodue/e-mebel.sql?dl=0

Sekian tutorial membuat database project E-MEUBEL pada kesempatan kali ini. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar pada kolom komentar di bawah ini. Terimakasih sudah mampir, Stay Tuned and Keep Coding! ;)

Tutorial Membuat Web Apps (E-Commerce) dengan Microsoft Azure dan GitHub


Web Apps Azure

Hi Fellas! Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang bagaimana cara membuat Web Apps (E-Commerce) dengan menggunakan hosting Microsoft Azure dan GitHub. Seperti posting saya sebelumnya telah dijelaskan tentang apa itu Microsoft Azure dan bagaimana cara deploy Web Apps di dalamnya.

Pada tutorial ini akan lebih spesifik jenis Web Apps nya yaitu E-Commerce. Seperti yang kita ketahui trend E-Commerce semakin menjamur di masyarakat, terutama di Indonesia saat ini. E-Commerce adalah proses transaksi jual beli yang dilakukan secara online.

Semakin majunya perkembangan jaman, semakin modern pula pola kehidupan masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin unik dan mewahnya desain hunian atau bahkan berbagai macam bangunan di dunia terutama di Indonesia. Tentunya hal itu didukung juga dengan semakin maraknya kebutuhan akan furniture yang unik. Melalui latar belakang tersebutlah saya ingin membuat sebuah Web Apps dalam bidang E-Commerce yang berkonsentrasi pada jual beli furniture secara online.

Untuk semakin memudahkan dalam hal development nya, saya akan menggunakan GitHub. GitHub dapat dikatakan sebagai social media nya programmer dan developer, di sini kita dapat saling berbagi code program dan project yang dapat dihubungkan langsung dengan hosting Azure, sehingga apabila terjadi perubahan code pada GitHub akan otomatis berdampak pada Web Apps kita di Azure. Hal ini dapat memudahkan proses development karena tidak perlu manual berulang kali upload code fix melalui FTP Client seperti posting saya sebelumnya.

Nah, langkah-langkahnya akan saya bagi dalam beberapa tahap yaitu :
1. Proses pembuatan database
2. Proses coding Web Apps (E-Commerce)
3. Cara mengupload code program ke GitHub
4. Bagaimana mengkoneksikan database MySql pada Microsoft Azure
5. Proses mengkoneksikan hosting Microsoft Azure dengan project pada GitHub

Untuk langkah-langkah tersebut akan saya jelaskan masing-masing tahap dalam 1 postingan dalam blog ini. So Stay Tuned and Keep Coding ! Thank You ;)

Keamanan di Dunia Berbasis Cloud

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang keamanan di dunia berbasis cloud. Seperti yang kita ketahui saat ini banyak terdapat jenis Cloud Computing yang tersebar di masyarakat, akan tetapi tidak semua jenis cloud computing tersebut mempunyai tingkat keamanan yang tinggi dan memadai. Nah tugas kita adalah dapat mengetahui dan mengidentifikasi jenis cloud computing tersebut agar nantinya tidak salah memilih sesuai dengan kebutuhan kita lengkap dengan tingkat keamanan yang tinggi.

Di dalam Keamanan di dunia berbasis cloud, sangat penting dalam menjaga sebuah data, layanan, aplikasi, dan jaringan agar tetap aman karena data merupakan aset terpenting bagi perusahaan atau organisasi. Ketika organisasi menggunakan layanan cloud sebagai penyimpanan data maka dapat dikatakan organisasi tersebut menaruh kepercayaan dan bergantung pada penyedia layanan cloud tersebut. Akan tetapi di dalam dunia berbasis cloud juga tidak terlepas dari hal merugikan seperti tindak kejahatan pencurian, peretasan, kebocoran data, dan sebagainya. Memang tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal-hal demikian, tetapi kejadian tersebut tentunya menjadi tanggung jawab berbagai pihak seperti pengguna bahkan penyedia layanan cloud.

Maka timbullah pertanyaan : apa saja tanggung jawab pengguna dan penyedia layanan cloud?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentunya kita harus mengetahui apa saja layanan yang terdapat pada cloud, karena tanggung jawab dan kontrol untuk keamanan data, layanan, aplikasi, dan jaringan bervariasi menurut jenis layanan di antaranya :

- SaaS (Software as a Service)
Software as a Service adalah layanan cloud computing dimana kita dapat langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat cloud computing klien yang terhubung ke internet.

- PaaS (Platform as a Service)
Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan maintenance dari computing platform.

- IaaS (Infrastucture as a Service)
Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat storage hampir penuh, storage bisa ditambah dengan segera.

Berikut adalah gambar yang memperlihatkan apa saja yang menjadi tanggung jawab pengguna (Customer) dan mana yang menjadi tanggung jawab Penyedia layanan (Microsoft)


Jika telah mengetahui jenis-jenis layanan apa saja yang terdapat di cloud kini kita dapat menganalisa langkah-langkah untuk memilih cloud yang aman untuk digunakan seperti berikut :

1. Kenali Layanan Cloud yang sesuai dengan kebutuhan kita dan nilai data yang kita miliki.
Hal ini sangat penting untuk kita amati. Sebelum kita berlangganan pada layanan Cloud, kita harus tahu nilai data yang kita miliki. Dengan mengetahui nilai data kita, kita dapat mengetahui layanan cloud mana yang dapat memenuhi kebutuhan dan obligasi yang harus dipenuhi.

2. Sebelum kita memilih sebuah layanan Cloud, kita harus memiliki informasi dari Cloud service yang bersangkutan.
Beberapa informasi yang kita butuhkan adalah tingkat kerentanan yang ada, bagaimana cara mereka bekerja, bagaimana upaya mereka agar layanan cloud yang mereka miliki jadi sulit untuk ditembus, dan sebagainya.

Setelah melakukan analisa, langkah berikutnya yang kita lakukan adalah mengetahui ciri-ciri Cloud Service yang dapat dipercaya yaitu :

1. Cyber Security
Cloud harus mampu memanage akses user dan identitasnya, mengeenkripsi segala bentuk komunikasi beserta proses operasi serta mengatasi ancaman dunia maya yang ada.

2. Data Privacy
Adanya sebuah komitmen bagi penyedia layanan cloud untuk menjaga segala informasi dan privasi klien. Hal yang perlu dipahami dalam Cloud Computing adalah kita (klien) merupakan pemilik data yang kita upload dalam cloud dan bukan menjadi hak milik layanan tersebut. Cloud harus mengijinkan kontrol kepada pemilik data sebagaimana merupakan hak klien.

3. Compliance/Commitment
Adanya komitmen dalam memenuhi kebutuhan perusahaan/klien dan stkitar industri dan stkitar internasional yang ada, dengan demikian klien mampu memenuhi kebutuhan yang mereka butuhkan saat menjalankan infrastruktur dan aplikasi yang mereka yang berada di Azure.

4. Transparency
Ini adalah bagian paling vital yang perlu kita amati dalam memilih cloud service yang tepat dan dapat dipercaya. Sebuah transparensi dibutuhkan untuk membangun hubungan kepercayaan antara klien dengan penyedia layanan cloud. Transparensi sendiri harus diterapkan pada berbagai hal seperti masalah sekuritas, informasi serta pemenuhan kebutuhan dalam menjaga keamanan klien. Intinya, sebuah transparensi adalah adanya kegiatan sharing informasi antara klien dan cloud service dalam menjaga informasi yang klien miliki.

Selain itu pastikan cloud service yang kita gunakan memiliki 2 standar keamanan internasional, antara lain:

- ISO 27001 mencakup sekitar teknik dan manajemen keamanan dalam menjaga teknologi informasi dan komunikasi yang ada.

- ISO 27018 mencakup stkitar internasional dalam menjaga privasi, terutamahal-hal yang mencakup PII (Personally Identifiable Information).

Dengan penjelasan di atas kita kita dapat mengetahui tentang keamanan di dunia berbasis cloud. Melalui berbagai analisa tersebut saya dapat memberikan referensi cloud service apa yang recommended. Yup! Itulah Microsoft Azure.

Microsoft Azure merupakan penyedia layanan Cloud yang sangat direkomendasikan bagi kita. Memang mungkin masih terdapat beberapa pihak yang masih meragukan kapabilitas Microsoft sebagai penyedia layanan cloud meskipun Microsoft telah memiliki pengalaman yang sangat panjang di bidang Cloud Computing.

Pertanyaannya sekarang adalah mengapa kita harus percaya pada Microsoft? Apakah kebutuhan perusahaan akan tercukupi jika kita menggunakan layanan mereka? Kekhawatiran-kekhawatiran seperti itulah yang sering dilontarkan oleh calon pengguna.

Seperti yang kita ketahui bahwa sebuah cloud yang dapat dipercaya memiliki 4 sifat utama yaitu adanya Cyber-security, Data Privacy, Compliance serta Transparency serta adanya sertifikasi pihak ketiga seperti ISO 27001 dan 27018. Microsoft memiliki semua ciri tersebut, namun sayangnya masih ada beberapa pihak yang tidak percaya dengan kapabilitas yang dimiliki Microsoft. Memang adanya Malware merupakan hal yang dikhawatirkan calon pelanggan, selain itu sistem padam karena adanya masalah dalam perusahaan ataupun kurangnya transparensi dalam hal penanganan data, namun semua hal itu tidak menjadi masalah karena:

1. Microsoft berkomitmen untuk selangkah lebih maju
Memang, tidak ada yang namanya aman 100%, karena memang tidak ada hal yang sempurna di dunia ini, hal ini dapat dilihat dari setiap harinya bentuk serangan yang dilancarkan para cracker terus berevolusi dan dijalankan secara terus menerus. Namun, Microsoft berkomitmen untuk selangkah lebih maju dari mereka dalam penanganan keamanan data, sehingga informasi yang dimiliki pelanggan dapat terjaga.

Microsoft sendiri memiliki badan khusus untuk menginvestigasi dan melawan cybercrime. Unit ini memiliki misi untuk menciptakan lingkungan internet yang aman bagi masyarakat dan organisasi yang ada. Tidak main-main, unit ini terdiri dari pengacara, investigator, analis forensik serta insinyur untuk melawan segala tindak kejahatan dalam dunia maya.

2. Microsoft mengutamakan transparansi dan hubungan kepercayaan dengan klien
Microsoft sangat mengutamakan adanya transparansi, seperti membagi informasi bagaimana mereka melindungi data kita, bagaimana cara mereka bekerja dan sebagainya. Namun, ada 3 sistem penting yang harus kita amati dalam transparensi Microsoft, yaitu :
a. Proses keamanan dan teknologi yang terdiri dari secure development (SDL) dan secure operation (OSA)
b. Permintaan data yang diajukan pemerintah. Microsoft mengirim laporan data setiap 6 bulan sekali dan sudah dilakukan sejak tahun 2012 silam.
c. Adanya transparency center yang berguna untuk mereview source code dan meyakinkan kita kalau tidak ada “pintu belakang” yang muncul dalam keamanan kita.

Ketika kita berbicara dengan masalah pemerintah, disitulah letak kekhawatiran perusahaan besar dalam menjaga informasi data yang mereka miliki. Mereka takut adanya pengawasan yang dilakukan pada data-data klien dalam layanan cloud Microsoft. Namun hal itu tidak perlu dicemaskan, Microsoft memiliki tindakan tersendiri dalam mengantisipasi pengawasan pemerintah. Jika ada pemerintah yang meminta sebuah data spesifik perusahaan tertentu, mereka tidak dapat mengakses langsung melalui Microsoft. Pemerintah harus meminta ijin pada perusahaan pemilik data terlebih dahulu.

Misalnya, pemerintah berusaha mengakses data klien secara diam-diam, hal tersebut tidak menjadi masalah. Microsoft menggunakan enkripsi khusus dalam mengamankan data, serta setiap koneksi menuju server menggunakan kunci yang berbeda dengan panjang kunci 2048 bit, sehingga mustahil bagi pemerintah untuk melakukan pengawasan secara diam-diam. Beberapa sistem keamanan yang ditawarkan Microsoft antara lain:

- Azure AD (Active Directory)
- Azure Key Vault
- Azure RMS
- Office 365
- MDM Conditional Access, yang berguna untuk mengatur kondisi untuk mengakses data.

Terlebih lagi, Microsoft memiliki jumlah pelanggan melebihi 20 juta user, sehingga kredibilitas dan kapabilitas mereka terbukti ampuh dalam menjaga informasi dan privasi klien mereka. Nah sekarang kita tahu betapa amannya Microsoft Azure sehingga tidak perlu ragu lagi dalam menggunakan semua layanan yang ditawarkan Microsoft Azure.

Sekian pembahasan Keamanan di dunia berbasis cloud kita pada kesempatan kali ini, semoga apa yang saya bagikan dapat bermanfaat untuk kita semua. Masukan dari anda semua sangat berguna bagi saya untuk dapat terus berbenah. Stay tune di blog ini ya, Terimakasih dan Salam Microsoft :D